Memasuki Awal Semester Genap 2022/2023, Mahasiswa PAI Antusias Ikuti Kepenasehatan Akademik Secara Luring
PAI FITK UIN Malang – Pemandangan terlihat berbeda beberapa hari ini di lingkungan Gedung FITK UIN Maliki Malang, mahasiswa mondar mandir naik turun tangga menemui dosen wali. Sejak pandemi covid-19 yang hampir dua tahun ini, budaya konsultasi KRS atau perwalian akademik antara mahasiswa dengan dosen wali telah hilang, karena tergantikan via online. Kini suasana berbeda, hari-hari ini mahasiswa prodi PAI berdatangan mendatangi dosen walinya masing-masing untuk bersilaturrahim, meminta nasehat dan berkonsultasi pemrograman mata kuliah Semester Genap 2022/2023 sejak hari Rabu hingga Jum’at (8-10/2/2023).
Wajah ceria dan bahagia juga ditunjukkan oleh para dosen wali mahasiswa PAI. Mereka senang dapat bertemu mahasiswa yang selama ini hanya melalui online. Seperti dalam pantauan tim prodi PAI, tampak dengan sangat antusias para dosen wali melayani konsultasi mahasiswa dan memberikan nasehat-nasehat yang membangkitkan semangat belajar para mahasiswa yang hadir.
Hal yang cukup menggembirakan prodi PAI, yaitu hadir dalam ruang meeting room lt. 1 Gedung FITK, para Guru Besar yakni Prof. Dr. H. Baharuddin, M.Pd.I dan Prof. Dr. H. Triyo Supriyatno, M.Ag, yang begitu tekun dan sabar melayani mahasiswa bimbingannya, guru besar yang dapat dijadikan contoh dan diteladani komitmennya. Satu per satu mahasiswa PAI dilayani konsultasi sambil diberikan wejangan dan motivasi. Setiap mahasiswa PAI membawa buku kepenasehatan sebagai catatan kegiatan akademik dan non akademik yang dilalui selama satu semester sebelumnya yang wajib dilaporkan kepada dosen wali. Dalam buku tersebut juga terdapat uji kompetensi dan tagihan hafalan al-Qur’an Juz 30 dan ayat/hadis tarbawi yang diuji dan ditandatangani langsung dosen wali.
Hal serupa juga tampak antrian menunggu giliran konsultasi dengan dosen wali di Ruang Dosen FITK dan Meeting Room Lt. 2 FITK. Mahasiswa bimbingan Dr. H. Zeid Smeer, MA dan Dr. H. Sudirman, MA secara tertib menjalani bimbingan kepenasehatan akademik. Program kepenasehatan akademik secara luring ini diharapkan para dosen wali dapat menampung masalah akademik yang dihadapi mahasiswa dan turut berusaha mencarikan solusinya.
Kehadiran dosen wali dalam budaya akademik diperguruan tinggi bertujuan untuk membantu mahasiswa menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus dalam bersikap, berfikir dan bertindak. Dosen wali juga memberikan wawasan kepada mahasiswa mengenai cara-cara belajar yang efektif dan efisien di perguruan tinggi, sehingga mereka selesai studi tepat waktu dan hasil belajarnya juga mumtaz.
Nilai-nilai edukatif yang diperoleh mahasiswa ketika bertemu dosen walinya ialah dapat menambah wawasan pengetahuannya, tumbuh sikap dan rasa hormat kepada guru, mampu menghayati tradisi dan budaya kampus dengan baik, serta dapat berdialog dan bertukar pikiran secara langsung dengan “orangtua” akademis yang membimbingnya. Selain itu, mahasiswa bersama dengan dosen wali juga dapat merencanakan dan melaksanakan aktivitas satu semester ke depan yang diketahui, direstui dan disupport oleh dosen walinya. (mj)