Student Exchange Mahasiswa PAI, Izzatul Salsa Bila Simamora, Bawa Misi Akademik dan Kebudayaan di Kancah Internasional
PAI FITK UIN Malang – Izzatul Salsa Bila Simamora, mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, terpilih sebagai salah satu peserta program student exchange di universitas terkemuka dunia, Sciences Po, Paris, Prancis. Dalam program pertukaran pelajar ini, Salsa tidak hanya belajar tentang ilmu-ilmu sosial, tetapi juga membawa misi penting untuk memperkenalkan budaya Indonesia sekaligus melakukan riset tentang moderasi beragama di Indonesia dan Prancis. Sebelum berangkat, Salsa bersama teman-temanya melakukan persiapan latihan atau simulasi dengan sangat baik untuk mengenalkan budaya Indonesia, pada hari Kamis (17/10/2024) di aula Lt. 5 Gedung Rektorat.
Program pertukaran pelajar ini berlangsung selama 1 bulan ini akan berangkat pada 28 Oktober 2024, dan Salsa menjadi salah satu dari sedikit mahasiswa Indonesia yang berkesempatan untuk menimba ilmu di Sciences Po, yang dikenal sebagai pusat kajian ilmu sosial dan politik terkemuka di Eropa. Selain fokus pada studi, Salsa juga mengambil inisiatif untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada komunitas akademik internasional, termasuk tari-tarian tradisional dan pakaian adat dari berbagai daerah di Nusantara.
Selain misi budaya, Salsa akan melaksanakn riset yang berjudul “Praksis Moderasi Beragama di Indonesia dan Prancis”. Riset ini membahas bagaimana kedua negara yang memiliki latar belakang keagamaan dan sosial yang berbeda mengelola moderasi dalam beragama dan kehidupan multikultural. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Muslim dan Prancis sebagai negara sekuler yang memiliki keragaman kepercayaan, memberikan contoh yang berbeda dalam implementasi kebijakan moderasi beragama.
Salsa menjelaskan bahwa riset ini dilakukan sebagai upaya untuk memahami lebih dalam bagaimana kebijakan negara, interaksi sosial, dan dinamika keagamaan memengaruhi kehidupan beragama di masyarakat. Ia juga menggali lebih dalam tantangan yang dihadapi kedua negara dalam menjaga keseimbangan antara kebebasan beragama dan keberagaman. “Indonesia dan Prancis sama-sama memiliki tantangan dalam menjaga harmoni antarumat beragama, meskipun dengan pendekatan yang berbeda. Melalui riset ini, saya ingin menggali bagaimana prinsip moderasi dapat diimplementasikan secara efektif di kedua negara,” ungkap Salsa.
Selain membawa misi akademik, Salsa juga memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia di hadapan mahasiswa internasional. Melalui berbagai kegiatan di luar kelas, Salsa aktif berpartisipasi dalam acara cultural exchange yang diselenggarakan oleh Sciences Po, di mana ia mempresentasikan budaya Indonesia melalui tarian dan kisah rakyat tentang Si Malin Kundang.
“Budaya Indonesia sangat kaya dan unik, dan ini menjadi kesempatan yang luar biasa untuk mengenalkannya kepada mahasiswa dari berbagai negara. Dari segi kuliner, pakaian adat, hingga seni tari, semua menunjukkan betapa beragamnya Indonesia. Mereka sangat antusias melihat tarian tradisional seperti Tari Saman dan mendengar tentang keberagaman budaya dan agama di Indonesia,” ujar Salsa.
Keberangkatan Salsa ke Prancis ini mendapatkan dukungan penuh dari UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, melalui program SFD (Saudi Fund for Development). Kegiatan ini bagian dari strategi internasionalisasi pendidikan di UIN Malang. Salsa adalah salah satu contoh mahasiswa PAI yang berhasil membawa misi akademik sekaligus budaya di panggung internasional. Kegiatan ini dapat memperluas wawasan serta jaringan internasional mahasiswa PAI. Acara prestice ini merupakan wujud nyata dari komitmen UIN Malang dalam mendorong mahasiswa untuk aktif di kancah internasional dan berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan serta budaya.
Dengan program ini, Izzatul Salsa Bila Simamora diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan, baik dalam pengembangan moderasi beragama maupun dalam memperkuat hubungan akademik dan kebudayaan antara Indonesia dan Prancis. (mj)