Mahasiswa PAI FITK UIN Malang Torehkan Prestasi Juara 2 Lomba Essay Edutalk Fair Competition Eduhub Inc X HMDM di Universitas Brawijaya

PAI FITK UIN Malang – Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh tiga mahasiswi Program Studi Pendidikan Agama Islam FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Hasnia Imroatis Syarifah, Nurul Fadhilah Ramadhani dan Hanum Mir`atul Maslahah berhasil meraih Juara 2 dalam lomba Essay di ajang Edutalk Fair Competition di Universitas Brawijaya. Kegiatan ini berlangsung selama 3 hari, mulai tanggal 12-14 Oktober 2024.

Dengan esai berjudul "Eduguard: Inovasi Berbasis Digital untuk Deteksi Dini Gejala Korban Perundungan Generasi Alpha di Kota Malang", Hasnia, Nurul dan Hanum menghadirkan gagasan inovatif berbasis teknologi untuk menangani permasalahan perundungan (bullying) yang kian marak di kalangan generasi muda, khususnya Generasi Alpha. Karya mereka mendapat apresiasi tinggi dari para juri karena tidak hanya menawarkan solusi praktis, tetapi juga didukung oleh riset yang relevan dan terperinci.

Dalam esainya, Hasnia, Nurul dan Hanum memperkenalkan konsep Eduguard, sebuah platform digital berbasis aplikasi yang bertujuan untuk mendeteksi secara dini gejala-gejala perundungan pada siswa, terutama di kalangan Generasi Alpha yang dikenal sebagai generasi yang sangat lekat dengan teknologi. Eduguard dirancang sebagai sistem pendeteksi otomatis yang mampu memantau perilaku siswa melalui data yang dikumpulkan dari aktivitas online, interaksi sosial di media sosial, hingga observasi di lingkungan sekolah.

Platform ini juga menyediakan layanan konseling online dan ruang diskusi antara guru, siswa, dan orang tua, yang memungkinkan mereka untuk berkolaborasi dalam menangani kasus-kasus perundungan secara lebih efektif. “Melalui Eduguard, kami ingin menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi generasi muda, khususnya Generasi Alpha yang sering terpapar perundungan, baik secara langsung maupun melalui dunia maya,” jelas Hasnia.

Hasnia, Nurul dan Hanum menjelaskan bahwa Eduguard lahir dari keprihatinan terhadap semakin tingginya kasus perundungan di kalangan anak-anak muda, terutama di Kota Malang. Mereka mencatat bahwa perundungan tidak hanya terjadi secara fisik, tetapi juga dalam bentuk digital (cyberbullying). “Di era digital ini, perundungan bisa terjadi kapan saja dan di mana saja, bahkan tanpa disadari oleh orang tua maupun guru. Eduguard bertujuan untuk mengidentifikasi tanda-tanda perundungan sejak dini, sehingga dapat dicegah sebelum menimbulkan dampak psikologis yang lebih parah pada korban,” ujar Nurul.

Menurut riset yang mereka lakukan, generasi Alpha yang tumbuh dengan teknologi sering kali menghadapi tantangan dalam bersosialisasi secara langsung dan kerap menjadi sasaran perundungan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Mereka berharap Eduguard dapat menjadi inovasi yang bermanfaat tidak hanya di Kota Malang, tetapi juga di berbagai wilayah lainnya yang menghadapi masalah serupa.

Dewan juri dalam kompetisi ini memberikan apresiasi tinggi atas inovasi yang diusung oleh Hasnia dan Nurul. Salah satu juri menyatakan bahwa esai mereka menawarkan solusi yang sangat dibutuhkan dalam dunia pendidikan saat ini. Eduguard adalah inovasi yang memadukan teknologi dengan kebutuhan sosial yang mendesak. Di tengah meningkatnya kasus perundungan di kalangan generasi muda, konsep ini bisa menjadi langkah awal untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih aman dan inklusif. Kedalaman analisis dan pemahaman mereka tentang permasalahan perundungan juga dianggap sebagai nilai tambah yang membuat esai mereka menonjol di antara peserta lainnya. Karya Hasnia, Nurul dan Hanum tidak hanya menawarkan solusi teknologi, tetapi juga menempatkan pentingnya kolaborasi antara siswa, guru, dan orang tua dalam menangani masalah ini.

Keberhasilan Hasnia, Nurul dan Hanum meraih Juara 2 dalam ajang bergengsi ini mendapatkan sambutan hangat dari pihak kampus, khususnya dari Prodi PAI FITK UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Ketua Program Studi PAI, Mujtahid, M.Ag., menyampaikan apresiasinya atas dedikasi dan kerja keras ketiga mahasiswinya. “Ini adalah pencapaian luar biasa yang menunjukkan bahwa mahasiswa PAI mampu berkontribusi dalam menyelesaikan masalah-masalah sosial dengan pendekatan inovatif. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkarya dan memberikan dampak positif bagi masyarakat,” ujarnya.

Dengan semangat inovasi dan kerja keras, mereka bertekad untuk terus mengembangkan Eduguard serta berpartisipasi dalam berbagai kompetisi ilmiah lainnya. Ini adalah awal dari perjalanan mahasiswa PAI dalam mengembangkan solusi berbasis teknologi yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas, khususnya dalam bidang pendidikan. Sebagai ungkapan rasa syukur, mereka menyampaikan terima kasih kepada para dosen dan pembimbing yang telah memberikan dukungan selama proses penulisan dan persiapan kompetisi. Semoga ke depan, mahasiswa PAI UIN Malang semakin berprestasi dan bisa bersaing di berbagai ajang nasional maupun internasional. (mj)